“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d : 28)
Ayat diatas merupakan kelanjutan ayat sebelumnya tentang orang yang mendapat petunjuk Allah swt. yang kemudian dilanjutkan di ayat ini dengan meyebutkan “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.” Akan tetapi, selain menyampaikan ciri-ciri orang yang mendapat petunjuk, ayat ini juga sebagai isyarat bahwa antara mengingat Allah dan kondisi tubuh (hati dan lainnya) memiliki korelasi yang kuat. Sehubungan dengan ini, ternyata beberapa hasil penelitian telah membuktikannya, di antaranya :
1.) Menurut riset David B. Larson dan timnya dari American National Health Research Center, menemukan fakta bahwa orang beragama 60% lebih sedikit menderita penyakit jantung, tingkat bunuh diri sedikit lebih kecil, dan tekanan darah tinggi jauh lebih sedikit.
2.) Hasil penelitian yang diterbitkan International Journal of Psychiatry in Medicine, sumber ilmiah ilmu kedokteran, menyebutkan bahwa orang yang tidak memiliki keyakinan agama sering menjadi sakit dan masa hidupnya pendek, dua kali lebih besar menderita penyakit pencernaan dan 60% kali lebih tinggi angka kematian akibat penyakit pernapasan.
3.) Menurut Dr. Herbert Benson dari Harvard Medical Faculty menyatakan bahwa tidak ada keyakinan yang memberikan kedamaian mental sebesar keyakinan terhadap Allah.
4.) Menurut Patrick Glynn, ahli riset psikologi, kepercayaan agama merupakan korelasi paling konsisten dari kesehatan mental dan kebahagiaan secara umum.
Berdasarkan fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa keimanan seseorang pada dasarnya manfaatnya semata-mata kembali kepada dirinya, baik ketika ia di dunia maupun di akhirat.
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!