“Dan ini (Al Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah.” (QS. Al-An’am : 92)
Kata ( بركة ) barakah akar katanya adalah (ب- ر- ك) artinya mantapnya sesuatu (ثبات الشيئ) juga berarti kebajikan yang melimpah dan beraneka ragam serta bersinambungan. Tempat dimana unta menderum atau bermalas-malasan karena kepanasan atau kenyang dinamakan mabrak jamaknya mabarik, karena disitulah unta menetap. Al-Birkah adalah kolam karena air yang ada di dalamnya menetap dan mantap. Berkah ialah mantapnya kebaikan pada sesuatu (tsubut al-khair) tumbuh dan berkembang (an-nama’ waz-ziyadah). Kitab yang mubãrak adalah kitab yang di dalamnya penuh dengan kebaikan dengan mantap, kebaikan itu terus tumbuh dan berkembang dimana nilai itu hinggap.
Keberkahan Ilahi datang dari arah yang sering kali tidak diduga atau dirasakan secara material dan tidak pula dapat dibatasi atau bahkan diukur. Dari sini, segala penambahan yang tidak terukur oleh indra dinamai barakah / berkah. Demikian ar-Raghib al-Ashfahani. Adanya berkah pada sesuatu berarti adanya kebajikan yang menyertai sesuatu itu. Misalnya, berkah dalam waktu. Bila ini terjadi, akan banyak kebajikan yang dapat terlaksana pada waktu itu dan yang biasanya tidak dapat menampung sebanyak aktivitas baik itu. Berkah pada makanan adalah cukupnya makanan yang sedikit untuk mengenyangkan orang banyak yang biasanya tidak cukup untuk orang sebanyak itu. Dari kedua contoh ini terlihat bahwa keberkahan berbeda-beda sesuai dengan fungsi sesuatu yang diberkahi itu.
Keberkahan Al-Qur’an yang disebut di atas adalah salah satu bukti kebenarannya dan kebenaran sumbernya karena, kalau ia tidak bersumber dari Allah swt., keberkahan yang melimpah itu serta kemantapan yang dilukiskan di atas tidak mungkin akan wujud.
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!