Allah swt. berfirman dalam surah Al-Jum’ah ayat 2:
هو الذي بعث في الأميين رسولا منهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وان كانوا من قبل لفي ضلال مبين
Nabi Muhammad diturunkan di masyarakat buta huruf (ummi) secara keilmuan dan sesat yang nyata secara peradaban. Namun Nabi mampu membangun umat yang wasatha (moderat/toleran) sehingga mampu menjadi saksi dalam segala bidang (agama, sosial, ekonomi, peradaban, dan politik).
Masyarakat wasatha inilah yang mampu berperan membangkitkan kemajuan dan meraih cita-cita di berbagai sektor kehidupan sehingga Nabi dan para sahabatnya menjadi pemimpin perubahan yang mencerahkan.
Ada 4 metode dakwah Nabi dalam mengubah masyarakat ummi (buta huruf) secara pengetahuan dan terbelakang dari segi kebudayaan.
Pertama, يتلو عليهم اياته (membaca Al Qur’an)
Masyarakat Arab diajari membaca Al Qur’an. Al Qur’an adalah firman Allah yang membimbing manusia menuju jalan yang lurus. Banyak sahabat Nabi yang mendapatkan hidayah karena mendengar bacaan Al-Qur’an. Salah satunya adalah Umar bin Khattab ketika mendengar adiknya membaca QS. Thaha:
طه ما انزلنا عليك القران لتشقي إلا تذكرة لمن يخشي تنزيلا ممن خلق الأرض والسموات العلي الرحمن علي العرش استوى له ما في السموات وما في الأرض وما بينهما وما تحت الثري
Mendengar bacaan ini, Umar terketuk hatinya Dan akhirnya datang kepada Nabi lalu bersyahadat masuk Islam. Prabu Siliwangi tunduk kepada Putri Subang Larang ketika mendengar bacaan Al Qur’annya.
Oleh sebab itu, umat Islam, khususnya warga NU, harus bisa membaca Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk Allah kepada umat manusia.
Kedua, ويزكيهم (pembangunan karakter)
Setelah masyarakat mampu membaca Al Qur’an dengan baik, Nabi Muhammad kemudian membangun karakter positif. Karakter positif lahir dari penyucian jiwa (تزكية النفس) dari segala penyakit yang mengotori.
Nafsu ghadhobiyah (kepentingan/interest) dan nafsu syahwathiyyah (hasrat) harus selaras dengan خواطر الهية (getaran ketuhanan). Nafsu jika sesuai dengan bimbingan agama, namanya himmah (همة) dalam konteks politik kekuasaan, dan azimah (عزيمة) dalam konteks ekonomi.
Misalnya: ingin jadi Bupati dengan tujuan menegakkan keadilan dan proses yang dijalani sesuai aturan agama. Ingin menjadi kaya dengan banyak perusahaan dengan tujuan membantu fakir-miskin dan anak terlantar, dan jalan yang dilalui sesuai aturan agama.
Karakter positif ini lahir dari kemampuan seseorang menyeleraskan nafsunya dengan bimbingan spiritual agama yang suci.
Umat Islam harus punya himmah yang tinggi (همة علية) dalam membumikan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang moderat progresif.
Nabi Muhammad punya himmah aliyyah dalam penegakan Islam sehingga Islam menjulang tinggi di bumi meskipun banyak rintangan menghadang.
Bagi orang besar, hal yang besar terasa kecil. Namun bagi orang kecil, hal yang kecil terasa besar. Syi’ir Inspiratif:
بقدر الكد تكتسب المعالي – فمن طلب العلا سهر الليالي
بقدر الكد تعطي ما تروم – فمن رام المني ليلا يقوم
Keluhuran – kemuliaan diperoleh dengan penuh kesulitan
Maka orang yang ingin mendapatkan keluhuran, maka ia siap tidak tidur malam
Anda akan diberi impian sesuai kadar kesulitan
Maka orang yang punya mimpi, maka malam hari harus tegak, jangan tidur
Hadlratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari mengembangkan Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan segenap jiwa raga, meskipun banyak tantangan. Beliau pernah dipenjara dan disiksa karena tidak mau mematuhi perintah Jepang, yaitu Saekere (membungkukkan badan ke arah Timur ke arah Matahari sebagai bentuk ibadah orang Jepang).
Ketiga, ويعلمهم الكتاب (meningkatkan pengetahuan)
Kemajuan umat sangat ditentukan ilmunya. Maka Nabi mendorong sahabatnya untuk mempelajari ilmu. Semakin tinggi ilmu semakin tinggi derajat seseorang.
Jangan sampai seseorang membanggakan leluhurnya yang hebat, tapi dia sendiri tidak mampu menunjukkan prestasi.
فخير الناس ذو حسب قديم – أقام لنفسه حسبا جديدا
Sebaik-baiknya orang adalah memiliki leluhur hebat, tapi dia sendiri mampu membangun kehebatan orang yang punya leluhur hebat, tapi ia tidak mampu membangun kehebatan, maka kehebatan leluhurnya akan mudah dilupakan.
Dalam konteks ini, maka pesan orangtua kepada anak-anaknya adalah:
1.) Jadilah orang pintar yang berkah
2.) Jadilah orang kaya yang berkah
Dua ini akan berperan besar dalam kehidupan umat manusia.
Ada dua ilmu khas Pesantren yang jika dikuasai akan mampu mengalahkan pihak manapun. Kedua ilmu tersebut adalah Ushul fiqh (metodologi ilmu fiqh) dan musthalahul hadits (terminologi hadits).
Keempat, الحكمة (kearifan/wisdom)
Hikmah adalah cahaya Allah yang dipancarkan pada jiwa yang dikehendaki Allah. Orang yang mendapatkan hikmah ini, akan terbuka rahasia sesuatu yang akan datang.
KH. Abdurrahman Wahid jauh sebelum jadi Presiden pernah bilang, bahwa beliau akan jadi Presiden. Beliau juga pernah mengatakan bahwa KH. Said Aqil Siraj akan menjadi Ketua PBNU pada usia 56. Pas Muktamar di Makasar tahun 2010, Kiai Said menjadi Ketua PBNU saat usia 56.
Empat metode dakwah di atas akan menjadikan warga NU tercerahkan dan mampu berperan di tengah kezaliman international di bidang politik (hak veto hanya untuk segelintir Negara), bidang ekonomi (Negara maju yang berhak menentukan harga komoditas yang bernilai mahal), moneter (dollar menjadi penentu kurs mata uang), dan keilmuan (hanya ilmu Barat yang dianggap ilmiah).
Empat cara dakwah di atas akan menjadikan warga NU mampu memberikan kemanfaatan yang seluas-luasnya kepada umat dan bangsa.
Oleh: KH. Said Aqil Siraj (Ketua Umum PBNU)
Sumber: bangkitmedia.com