Pada saat ini, negeri kita sedang berhadapan dengan wabah virus Corona (Covid-19). Wabah yang bermula dari Wuhan, China tersebut meluas ke seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penyebaran virus Corona sebagai pandemi global atau mendunia. Selanjutnya, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan virus Corona sebagai bencana nasional.
Sebagai seorang muslim bagaimana sikap kita dalam menghadapi wabah virus Corona ini?
Pertama, beristighfar atau meminta ampun kepada Allah, meminta ampun atas segala dosa, kesalahan dan kekhilafan. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Sunan Abi Dawud juz 2 halaman 85:
“Barangsiapa selalu membaca istighfar, Allah akan memberikannya solusi dari berbagai kesulitan, memberikannya kebahagiaan dari segala kesedihan, dan Allah akan memberinya rezeki tanpa disangka-sangka”. (HR. Abu Dawud).
Betapa pentingnya istighfar, hingga Nabi Muhammad saw. yang diberi jaminan surga oleh Allah pun dalam sehari semalam beristighfar kepada Allah tidak kurang dari 70 kali. Karena itu, sikap bijaksana dalam menghadapi pandemi virus Corona adalah memperbanyak istighfar, karena istighfar adalah kunci dari segala solusi. Harapannya istighfar kita diterima Allah, dan Allah mengabulkannya dengan menghilangkan virus Corona dari bumi Indonesia tercinta ini.
Kedua, tidak panik, tetap tenang, dan sabar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibnu Sina bahwa: “Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah permulaan kesembuhan.”
Menghadapi virus corona, kita tidak boleh panik, karena kepanikan dan ketakutan yang berlebihan merupakan gangguan kejiwaan yang dapat berdampak langsung pada munculnya penyakit fisik seperti stres, serangan jantung, hipertensi, tipes, dan lain sebagainya. Sebaliknya, ketenangan merupakan separuh dari pengobatan. Seseorang yang mempunyai ketenangan hati, tidak akan mudah terjangkit penyakit jasmani dan rohani.
Ketenangan merupakan benteng yang kokoh untuk melindungi diri sehingga tubuh memiliki daya tahan (imun) yang kuat dari berbagai penyakit. Ketenangan ini menjadi separuh obat dari berbagai penyakit, termasuk virus Corona.
Selanjutnya kita tetap sabar. Sabar merupakan permulaan kesembuhan. Sabar adalah menahan diri dari menggerutu, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan anggota badan dari hal yang berlebihan. Dengan kesabaran menghadapi aturan dan protokoler kesehatan seperti; cuci tangan, tidak bersalaman, pakai masker, jaga jarak, jauhi kerumunan, dan lain-lain, tentunya kita akan terhindar dari hal yang tidak diinginkan, terutama selamat dan terhindar dari virus Corona.
Ketiga, dalam menyikapi terjadinya wabah virus Corona, kita harus ridha dengan ketentuan Allah. Imam Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah juz 2 meriwayatkan hadits bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:
“Sesungguhnya besarnya balasan (pahala) sesuai dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya, ketika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan mengujinya. Siapa yang ridha, ia akan mendapatkan ridha Allah. Dan siapa yang membencinya, maka ia akan mendapatkan kemurkaan Allah.”
Dalam kondisi wabah corona, sikap ridha itu kita praktikkan dengan sesuatu yang positif dan ikhtiar yang maksimal, saling membantu, saling mengingatkan, saling mendukung, dan saling memotivasi terhadap sesama. Menjauhi pikiran negatif yang justru menambah runyam keadaan. Juga perilaku negatif seperti ujaran kebencian, cacian, hinaan, dan sikap tidak terima terhadap kondisi yang ada. Dengan ridha Allah, kita akan mendapatkan lindungan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
Keempat, dampak virus Corona sangat terasa bagi masyarakat, terutama rakyat miskin. Banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan atau penghasilan harian. Karena itu, sebagai sesama saudara, kita harus saling membantu sesuai dengan kemampuan kita. Yang kaya membantu yang miskin, yang miskin menjaga atau mendoakan yang kaya, sehingga keduanya saling membantu. Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim juz 4 meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi Muhammad saw., Nabi bersabda:
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya” (HR. Muslim).
Jika kita mampu untuk memberikan bantuan harta benda, kita sisihkan sebagian harta benda untuk mereka yang membutuhkan, mulai dari keluarga, saudara, dan tetangga-tetangga kita. Karena itu, mari kita bantu mereka sesuai dengan kemampuan kita. Ingat, membantu saudara dalam keadaan membutuhkan dan kesulitan itu lebih baik daripada membantu saudara dalam keadaan lapang.
Bagaimana cara menghentikan wabah virus corona?
Sebagai manusia biasa, kita harus introspeksi diri dan evaluasi diri untuk segera bertobat dari segala dosa dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah. Karena bencana wabah corona adalah peringatan Allah bagi kita semua, peringatan betapa lemahnya manusia, peringatan untuk meningkatkan ketakwaan, peringatan untuk meninggalkan dosa, dan peringatan agar kita bertobat kepada Allah dari segala dosa. Jika sekiranya kita beriman dan bertakwa, pastilah Allah akan melimpahkan kepada kita berkah dari langit dan bumi. Karena itu mari kita introspeksi diri untuk meninggalkan segala dosa dan meningkatkan ibadah kepada Allah. Karena hanya Allah yang mampu untuk menghilangkan virus Corona, manusia sekadar berikhtiar dan berusaha.
Keempat cara yang diterangkan tadi, akan menjadi nilai pahala yang lebih besar di bulan suci Ramadhan ini. Sebab, Rasulullah telah bersabda, bahwa semua amal baik yang dikerjakan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Maka, di awal bulan suci ini, marilah kita berlomba-lomba untuk mengerjakan amal baik terutama amal ibadah, agar semua kesulitan yang kita alami sekarang ini diberikan solusi yang terbaik oleh Allah. Dan semoga Allah segera mengangkat dan menghilangkan virus corona dari bumi ini terutama bumi Indonesia tercinta.
Ya Allah, jadikanlah negeri ini menjadi negeri yang aman dan selamat dari wabah, negeri yang tentram, makmur, dan selalu mendapatkan perlindungan-Mu. Negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Wallahu A’lam
Sumber: Situs PBNU