Sebenarnya ada kejadian yang menurut saya di luar logika waktu kemarin malam Gus Baha ke Bangkalan, begini ceritanya:
Syaikhona Kholil itu punya Al-Qur’an yang dimaknai langsung oleh Syaikhona Kholil tapi yang menulis adalah KH. Abdul Karim (bukan KH. Abdul Karim Pendiri Ponpes Lirboyo), baik makna dari lafadz atau catatan kaki di kitab tersebut, kitab tersebut diberikan kepada santrinya dan sekarang ada di keluarga Ustadz Muslim.
Terlihatnya Karomah Gus Baha
Nah kemarin malam, Gus Baha disodorkan kitab tersebut oleh dek Ismael (Gus Ismail al-Kholili) dan tim Turots, setelah Gus Baha memegang kitab tersebut tanpa membuka, beliau dawuh “Ini ada yang salah”
Tentu yang mendengar kaget, termasuk kakak saya (Hasyim Zubair), dalam hati berkata “Ini yang menulis Syaikhona Kholil, kok berani-beraninya disalahkan oleh Gus Baha, apalagi kitabnya belum dibuka.”
|
Gus Baha bersama Gus Ismail al-Kholili |
Setelah itu, Gus Baha menunjukkan kesalahan di dalam kitab tersebut dengan sekali buka kertasnya, dan beliau menunjukkan satu lafadz yang salah dari segi harokat.
“Itu beliau tidak pernah pegang dan juga belum melihat, beliau hanya memegang dan merasakan saja.”
Sampean percaya monggo, gak percaya juga gak apa-apa, toh ini bukan termasuk rukun iman.
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!