Dalam Al-Qur'an tepatnya di dalam surah Al-‘Ankabut disebutkan:
“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh as. kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (Al-‘Ankabut/29: 14)
Dalam hal yang sama terdapat pula pada Kitab Kejadian. Namun, agaknya manusia telah kebingungan sekian lama sampai ada yang menyangka bahwa satu tahun yang dialami oleh orang-orang dahulu adalah lebih pendek dibanding tahun yang dialami oleh generasi-generasi yang dikenal setelah dibukukannya sejarah. Meski demikian, dugaan seperti itu tidak ada buktinya.
Yang jelas bahwa umur Adam as. dan keturunannya sampai masa sebelum terjadi air bah atau sebelum masa diketemukannya bekas-bekas peninggalan sejarah, tak bisa diukur dengan ukuran yang dikenal setelah itu karena penghidupan umat manusia secara naluriah di waktu itu lebih menjamin keselamatan tubuh dan lebih menjamin berkurangnya hal-hal yang menimbulkan penyakit. Dan bagaimanapun, firman Allah-lah yang benar, yang wajib dipercaya. Seorang penyair mengatakan:
“Nuh as. telah Engkau selamatkan, dalam sebuah bahtera padat muatan, berlayar di lautan, dan doanya Engkau kabulkan. Tuhan, dia hidup dan berdoa, dengan petunjuk ayat, terang terbaca, tentang perbuatan kaumnya, seribu tahun lamanya, lima puluh tahun kurangnya.”
Sumber : Tafsir Al-Maraghi
ADS HERE !!!