Mbah Maimun Zubair dalam suatu kesempatan ngaji Tafsir Jalalain setiap hari Ahad pernah dawuh:
"Kanjeng Nabi Muhammad iku nggarwo sampe songo kuwi atas dasar pituduh utowo printahe Allah Ta'ala. Lha, sampeyan kepingin wayuh mergo mripatmu sing jlalatan kok alesan.” (Nabi Muhammad menikah sampai sembilan kali itu atas dasar petunjuk dari Allah Ta’ala. Sedangkan kalian ingin poligami sebab mata kalian kemana-mana, begitu kok buat alasan), begitu Mbah Mun menasihati para santri dengan khasnya yang tak pernah lepas dari senyum dalam berbicara, lalu beliau pun melanjutkan dawuhnya :
"Kepengin tiru kanjeng Nabi, lha njor sing printah wayuh sampeyan kui sopo? kok bodo temen sampeyan! rungokno iki yo!!” (Ingin meniru Nabi, nah yang perintah poligami itu siapa? Kok bodoh sekali kalian! Ini didengarkan ya!!)
Sergah Mbah Mun sembari tawanya yang disambut dengan gerrr oleh tawa para santri yang kompak menimpali: “Nggeh Kyai”,
|
Gus Mus, Mbah Maimun, dan Mbah Dimyati |
Adapun Mbah Dim seringkali berpesan kepada para santri :
"Aja pisan-pisan awakmu nglakoni perkoro loro sing ora bakal di ngapura karo bojo wadon; Wayoh lan selingkuh”. (Jangan sekali-kali kalian melakukan dua perkara yang tidakan akan dimaafkan oleh istri, yaitu; poligami dan selingkuh)
“Karena apa?”
"Pada hakikatnya, tidak ada wanita yang mau di madu sekalipun mulut mereka bilang setuju".
“Jadi, jangan percayai kata-katanya, karena kalaupun bilang setuju, wanita pasti berdusta dalam hal ini”.
Mbah Mun adalah KH. Maimun bin Zubair Dahlan, Pendiri dan Pengasuh PP. Al Anwar Sarang, Rembang.
Mbah Dim adalah KH. Dimyati bin Rois, Pendiri dan Pengasuh PP. Al-Fadlu Kaliwungu, Kendal.
Kedua ulama besar ini sama-sama memangku jabatan sebagai Mustasyar PBNU Periode 2015-2020, ulama kharismatik dan sesepuh Tanah Jawa. Atholallahu baqohuma fi 'Afiyatin was-Salamah, wa-Nafa'ana bi Ulumihima fiddaroini. Amin Ya Robbal Alamin…
Sumber: alfadlu.com
ADS HERE !!!