Suatu ketika Bilal ra. dan Rasulullah saw. sedang bertamu di kediaman Sayyidina Abu Bakar, tiba-tiba ada orang mengetuk pintu. Lantas Bilal membukakan pintu tersebut. Ternyata orang tersebut beragama Nasrani yang tengah mencari Rasulullah.
"Apakah di sini ada Muhammad bin Abdullah," tanya orang Nasrani yang masih di depan pintu kepada Bilal.
Bilal tidak menjawab, tapi mempersilakan tamu tersebut masuk ke dalam rumah Abu Bakar untuk berdialog langsung dengan Rasulullah.
"Hai Muhammad, jika engkau mengaku dan benar sebagai utusan Allah, maka tolonglah aku, karena sekarang aku sedang terzalimi," pintanya kepada Rasulullah
Nabi Muhammad pun bertanya, "Siapa yang telah menzalimimu?"
"Abu Jahal bin Hisyam, dia telah mengambil hartaku," jawab Nasrani.
Lantas Rasullah beranjak berdiri dan bergegas menuju ke rumah Abu Jahal. Namun Bilal merasa keberatan dan ia berkata, "Sekarang waktu qailulah (sekitar pukul 11.00) sebagaimana kebiasaan Abu Jahal sedang beristirahat dan aku khawatir jika engkau menemuinya, ia merasa terganggu dan marah bahkan melukai engkau wahai Rasulullah, sehingga dia tidak mendengarkan perkataan orang."
Tetapi Rasulullah tidak menggubris perkataan sahabatnya tersebut dan langsung menuju ke rumah Abu Jahal dan mengetuk pintunya. Akhirnya Abu Jahal membuka pintu dengan raut muka marah dan berkata, "Silakan masuk, kenapa tidak mengutus teman-temanmu, Muhammad?”
Rasulullah berkata: “Kamu telah mengambil harta orang Nasrani ini, kembalikan hartanya kepadanya!”
"Oh itu tujuanmu ke sini, andaikan mengutus seseorang ke sini untuk mengambil harta tersebut, tentunya saya akan dengan suka rela mengembalikannya," ucap Abu Jahal
"Sudahlah jangan terlalu lama, kembalikan harta orang Nasrani tersebut," tegas Rasulullah.
Akhirnya Abu Jahal menyuruh pembantunya untuk mengeluarkan dan mengembalikan seluruh harta yang ia ambil dari orang Nasrani.
Kemudian Rasulullah berkata kepada orang yang terzalimi oleh Abu Jahal tersebut, "Apakah seluruh hartamu sudah kau terima."
“Ya Rasulullah, namun masih ada yang tersisa satu, yaitu kulit kambing. Akhirnya Rasulullah menyuruh Abu Jahal untuk mengembalikannya.”
Abu Jahal pun mencari kulit kambing tersebut di dalam rumahnya. Proses pencarian tak membuahkan hasil dan Abu Jahal pun menggantinya dengan kulit kambing yang bagus.
Ketika Orang Nasrani tersebut menyaksikan peristiwa ketegasan dan kerelaan Rasulullah dalam membantu disaat ia terzalimi, lantas ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan berkata, Wahai Muhammad saya menyakini bahwa engkau adalah utusan Allah dan agama yang engkau ajarkan adalah haq (benar)."
Dinukil dari Kitab “Durratun Nashihin”
Sumber : Situs PBNU
ADS HERE !!!