Bacaan hamdalah atau alhamdulillah (pujian kepada Allah) biasa kita ucapkan dan kita dengar sehari-hari. Dalam artikel sebelumnya, telah dijelaskan beberapa hal yang disunnahkan untuk membaca hamdalah. Selain itu, Imam an-Nawawi juga menjalaskan macam-macam lafal hamdalah menurut para ulama, selain lafal alhamdulillah yang biasa kita ucapkan.
Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar an-Nawawi menyebutkan bahwa para ulama Khurasan biasanya membaca hamdalah dengan kalimat majami’ alhmdu atau hamdalah yang agung, yaitu:
الْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ
Alhamdulillaahi hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafi’u maziidah
“Segala puji bagi Allah dengan Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahannya.” (Imam an-Nawawi, al-Adzkar an-Nawawi, jilid 1, hal. 174)
Para ulama lain, menurut an-Nawawi juga membaca lafal berikut:
لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Laa uhsi tsanaa’an ‘alaika kamaa atsnaita ‘alaa nafsik.
“Aku tidak bisa menghitung pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.” (Imam an-Nawawi, al-Adzkar an-Nawawi, jilid 1, hal. 174)
Selain itu, beberapa ulama juga menambahkan kata “subhanaka” di awal dan kata “fa laka alhamdu ḥatta tardho” di akhir kalimat tersebut.
سُبْحَانَكَ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ اْلحَمْدُ حَتَّي تَرْضَى
Subhaanaka Laa uhsi tsanaa’an ‘alaika kamaa atsnaita ‘alaa nafsik falakal hamdu hattaa tardlaa.
“Maha Suci Engkau yang aku tidak bisa menghitung pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri, maka untuk-Mu segala puji hingga Engkau ridha.” (Imam an-Nawawi, al-Adzkar an-Nawawi, jilid 1, hal. 174)
Dalam sebuah hadits, Nabi Adam pernah diberikan wirid khusus dari Allah yang disebut sebagai majami’ alhamdu, yaitu pujian yang paling lengkap.
قال آدم صلى الله عليه وسلم : يا رب شغلتني بكسب يدي ، فعلمني شيئا فيه مجامع الحمد والتسبيح ، فأوحى الله تبارك وتعالى إليه : يا آدم إذا أصبحت فقل ثلاثا ، وإذا أمسيت فقل ثلاثا : الْحَمدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ ، فذلك مجامع الحمد والتسبيح
“Adam alaihissalam berkata: “Ya Allah Engkau membuatku sibuk dengan usaha dari tanganku, maka ajarkanlah aku sesuatu yang di dalamnya terkumpul seluruh pujian dan tasbih. Maka kemudian Allah memberikan wahyu kepada Adam. “Ya Adam, jika tiba waktu pagi ucapkanlah sebanyak tiga kali, jika tiba waktu sore, ucapkanlah tiga kali lafal ini: Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafiu maziidah (Segala puji bagi Allah dengan Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahannya). Itu adalah himpunan pujian dan tasbih. (Imam an-Nawawi, al-Adzkar an-Nawawi, jilid 1, hal. 174)
Wallahu A’lam
Sumber: Situs PBNU
ADS HERE !!!