Satu per
satu Engkau ambil hamba-hamba-Mu yang soleh-soleh. Hari ini, kita kembali
kehilangan sosok ulama yang ahli dzikir, ahli dalailul khoirot dan ‘alim.
Beliau adalah Simbah KH. Ahmad Basyir (Mbah Basyir) Jekulo, Kudus. Kehilangan hamba
pilihan Allah adalah duka dan kesedihan tersendiri bagi orang-orang Mukmin Sejati.
Selang 7 hari setelah wafatnya KH. M. Zuhri Ihsan Kaliwungu, Kendal. Umat Islam
dan santri kembali ditinggal oleh Kyai panutan umat dan hamba pilihan Allah.
Saya sangat
sedih mendengar wafatnya ulama besar Kudus. Bukan hanya sedih, saya lebih
berduka lagi saat mendengar ulama-ulama panutan umat dan santri, satu per satu
meninggalkan kita semua. Di tahun 2014 sendiri sudah ada banyak ulama yang
diambil Allah, sebut saja KH. M. A. Sahal Mahfudz (Pati, Jateng), KH. Warson
Munawwir, KH. Zainal Abidin Munawwir (Jogja), KH. Masduqi Mahfudz (Jatim), KH.
Zuhri Ihsan (Kendal, Jateng) dan sekarang KH. Ahmad Basyir (Kudus, Jateng)
serta ulama-ulama lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Mbah Basyir
adalah sosok ulama sepuh yang ‘alim dan ahli dzikir. Di samping ‘alim, beliau
juga seorang ulama ahli kitab Dalailul Khoirot. Sebuah kitab kumpulan
sholawat yang sangat familiar di kalangan Pesantren. Saya teringat ketika sowan
kepada beliau untuk meminta amalan dzikir tentang puasa Al-Qur’an. Dengan senyumnya
yang khas dan keramahannya, beliau menerima beberapa santri dan masyarakat yang
antri menunggu giliran diberi amalan-amalan dzikir yang dikehendaki
masing-masing.
Hari ini,
beliau meninggalkan santri dan masyarakat yang disayanginya untuk
selama-lamanya, menghadap Rabb Pemilik Alam Semesta. Beliau meninggalkan
jasa dan amal jariyah yang tak terhingga. Dengan ilmu yang dimilikinya, beliau
telah memberikannya kepada santri dan masyarakat. Dengan ke’aliman dan
keteladanannya, beliau contohkan akhlaqul karimah kepada santri dan
masyarakat.
|
Gus Dur dan KH. Ahmad Basyir Kudus |
Kini,
seiring berjalannya waktu dan semakin dekatnya akhir waktu. Satu per satu, ulama-ulama
penerang bumi, pondasi bumi, panutan umat dan kaum santri, meninggalkan dunia
yang fana ini. Saya teringat beberapa hadis Rasulullah saw. yang
menginformasikan tentang keadaan dunia dan masyarakat sekarang ini.
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ
وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ
الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ
"Tidak
akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi bencana
(gempa), waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, pembunuhan
dan harta melimpah ruah kepada kalian." (HR. Bukhari)
يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ
"Bila
hari kiamat sudah dekat, maka ilmu akan dicabut." (HR. Muslim)
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا
يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى
إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا
بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya
Allah akan menghapuskan ilmu agama tidak dengan cara mencabutnya secara
langsung dari hati umat manusia. Tetapi Allah akan menghapuskan ilmu agama
dengan mewafatkan para ulama, hingga tidak ada seorang ulama pun yang akan
tersisa. Kemudian mereka akan mengangkat para pemimpin yang bodoh. Apabila para
pemimpin bodoh itu dimintai fatwa, maka mereka akan berfatwa tanpa berlandaskan
ilmu hingga mereka tersesat dan menyesatkan” (HR. Muslim)
إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْتَزِعُ الْعِلْمَ مِنْ النَّاسِ
انْتِزَاعًا وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعُلَمَاءَ فَيَرْفَعُ الْعِلْمَ مَعَهُمْ وَيُبْقِي
فِي النَّاسِ رُءُوسًا جُهَّالًا يُفْتُونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَيَضِلُّونَ وَيُضِلُّونَ
"Sesungguhnya
Allah tidak akan mengangkat ilmu dari manusia setelah Dia berikan kepada
mereka. Akan tetapi Allah akan mengambil (mewafatkan) para ulama, hingga jika
setiap seorang ulama pergi (wafat), akan pergi pula ilmu yang ia miliki.
Sehingga di dunia ini hanya tersisa orang-orang bodoh, mereka memberi fatwa tanpa
landasan ilmu, hingga mereka sesat dan menyesatkan." (HR.
Muslim)
Dari beberapa
sabda Rasulullah di atas, jelaslah bahwa wafatnya beberapa ulama akhir-akhir
ini adalah kesedihan sekaligus duka bagi umat Islam, karena hal ini menunjukkan
tanda-tanda semakin dekatnya hari akhir. Kita tidak boleh pesimis dengan
wafatnya beberapa ulama, kesedihan dan duka adalah hal wajar yang pasti
menghampiri kita. Yang terpenting adalah melanjutkan dan melestarikan ilmu dan
amalan yang telah beliau-beliau berikan dan contohkan kepada kita. Saya yakin,
dari beberapa ulama yang telah meninggalkan kita adalah ulama-ulama yang ‘alim,
tawadhu’, ramah dan sangat menyayangi santri dan umatnya. Kita harus berusaha
meneladani apa yang telah beliau-beliau contohkan kepada kita. Mereka telah memberikan
teladan, bahwa sebesar apa pun status dan nama kita, kita harus tetap tawadhu’,
ramah dan menghormati orang lain. Itulah salah satu inti dari Akhlaqul
Karimah.
Wallahu A’lamu
bi Muradih
Selamat Jalan
Kyai…
Selamat Jalan
Kyai Ahli Dzikir…
Selamat Jalan
Kyai Dalailul Khoirot…
Jasa dan
Bakti Engkau Kepada Santri Dan Umat Akan Selalu Dikenang…
اللّهمّ اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه واجعل
الجنّة مثواه ...آمين يا ربّ العالمين
al-Faqier
ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
18-03-14,
Kaliwungu Kota Santri