“Khidir berkata: ‘Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya’.” (QS. Al-Kahfi : 78)
Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Musa hendak meninggalkan Nabi Khidir, Nabi Khidir berkata, “Jika kamu bersabar, niscaya kamu akan menemukan seribu keajaiban. Setiap keajaiban tampak lebih ajaib daripada keajaiban yang kamu lihat sebelumnya.” Maka Nabi Musa menangisi perpisahannya, lalu berkata, “Berilah aku pesan.” Nabi Khidir berkata, “Janganlah kamu mencari ilmu untuk diceritakan kepada orang lain, tetapi carilah ilmu untuk kamu amalkan.”
Nabi Khidir menasihatinya lebih lanjut, “Jadilah kamu sebagai pemberi manfaat, bukan sebagai pemberi madharat. Jadilah orang yang bermuka manis, jangan menjadi orang yang bermuka masam. Janganlah menjadi orang yang keras kepala. Jangan bepergian kecuali ada keperluan. Jangan tertawa kalau bukan karena takjub. Jangan mempermalukan kesalahan orang setelah dia menyesalinya. Tangisilah kesalahanmu selama hayat di kandung badan. Jangan menangguhkan pekerjaan sekarang ke hari esok. Fokuskanlah perhatianmu ke hari akhirat. Jangan menggeluti sesuatu yang tidak berguna bagimu. Aturlah segala perkara lahiriahmu. Janganlah meninggalkan perbuatan baik sesuai kemampuanmu.”
Nabi Musa berkata, “Engkau telah memberikan nasihat yang mendalam. Semoga Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu, menyelimutimu dalam kasih sayang-Nya, dan menjagamu dari musuh-Nya.”
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!