|
Dahlan Iskan Sedang Memberikan Sambutan Pada Acara Haul Masyayikh Kaliwungu |
Dahlan
Iskan, adalah satu dari ratusan orang besar yang pernah nyantri di Pesantren
APIK Kaliwungu. Beliau menimba ilmu di Pesantren APIK Kaliwungu sekitar tahun
1968, saat Pesantren tersebut diasuh oleh KH. Humaidullah Irfan. Walaupun hanya
6 bulan nyantri di Pesantren APIK, namun, kesan dan kenangan semasa nyantri
masih teringat dengan jelas. Hal ini diwujudkan saat beliau bersama rombongan
di Kementerian BUMN melewati jalan Pantura Semarang - Kendal pada tanggal 2
Februari 2013. Beliau meminta berhenti sejenak di Kaliwungu, tepatnya di
Pesantren APIK untuk sekedar silaturahim kepada Pengasuh APIK dan melihat
Pesantren yang pernah beliau singgahi. Dalam memori ingatan beliau, masih
terkenang masa-masa menjadi santri di Pesantren tersebut, bahkan kamar yang
pernah beliau tempati pun masih beliau ingat.
Pada tanggal
9 Februari 2014, tepatnya satu tahun setelah mampirnya beliau ke Kaliwungu. Beliau
kembali mengunjungi Kaliwungu, namun dengan tujuan yang berbeda. Beliau berkenan
hadir untuk turut menghadiri haulnya KH. Ahmad Ru’yat, salah satu Pengasuh
Pesantren APIK tahun 1930 dan haulnya KH. Musyaffa, Waliyullah Kaliwungu, serta
haulnya Masyayikh Kaliwungu yang lain.
Dalam kesempatan
tersebut, beliau menuturkan bahwa santri hendaknya tidak hanya menguasai
hal-hal yang bernuansa ilmu agama. Santri diharuskan bisa menguasai ilmu-ilmu
yang lain. Sebab, seorang santri sudah punya modal disiplin yang tinggi dan
cakap dalam segala hal. Ini dibuktikan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang
menuntut santri belajar disiplin dan cakap. Diantara bukti tersebut adalah adanya
jadwal-jadwal kegiatan dalam setiap kegiatan santri di dalam Pondok maupun Madrasah.
Beliau juga
menuturkan bahwa beliau adalah satu-satunya Menteri BUMN dalam sejarah bangsa Indonesia
yang berasal dari Madrasah Aliyah dan lulusan Pesantren. Beliau juga berpesan kepada
seluruh santri Kaliwungu yang hadir pada acara haul tersebut, agar menjadi
santri yang punya kapabilitas dan konsistensi yang tinggi. Beliau merasa bangga
pernah menjadi seorang santri terutama menjadi santri Kaliwungu. Sebab, sosok
santri biasanya akan tetap tawadhu’ (rendah diri) dan sederhana apabila
menjadi orang besar. Maka, berbahagialah kalian semua menjadi seorang santri
lebih-lebih menjadi santri yang multi talenta.
Itulah sedikit
kisah tentang perjalanan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menjadi santri di
Pesantren APIK Kaliwungu. Dahlan Iskan adalah satu-satunya santri yang menjadi
Menteri BUMN dalam sejarah bangsa Indonesia. Dengan gaya yang sangat sederhana
dan disiplin yang tinggi, Dahlan Iskan telah menunjukkan kepada kita dan bangsa
Indonesia, bahwa santri juga bisa menjadi Pemimpin Perusahaan, Direktur Utama,
Menteri BUMN dan lain-lain. Mudah-mudahan dengan sedikit kisah ini, bisa memotivasi
dan menumbuhkan spirit kita untuk tidak pesimis dan ragu-ragu dalam melangkah
hanya karena kita lulusan Pesantren.
Wallahu A’lamu
bi Muradihi
al-Faqier
ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
26-02-14,
Kaliwungu Kota Santri
ADS HERE !!!