1.) KH. Abdullah Anshor (Gerjen – Sleman) mengetahui beliau wafat, maka menangislah ia, serta mengatakan tak kerasan lagi hidup di dunia tanpa beliau. Setelah pulang ke rumah, KH. Abdullah langsung menyusul pulang ke Rahmatullah.
2.) KH. Aqil Siradj (Ketua PBNU) di kala masih berusia sekitar 8 tahun belum bisa mengucap dengan jelas bunyi “R”. Namun setelah minum air bekas cucian tangan beliau, langsung dapat membaca “R” dengan jelas.
3.) Kala mengajar, biasanya beliau sambil tiduran, bahkan kadang benar-benar tertidur. Namun bila ada santri yang keliru membaca, beliau langsung bangun dan mengingatkannya.
4.) Saat baru berusia 10 tahun, beliau berangkat mondok kepada KH. Cholil di Bangkalan, Madura. Sampai di sana, saat akan dikumandangkan iqomah, KH. Cholil tidak berkenan menjadi imam shalat seraya berkata; “Mestinya yang berhak menjadi imam shalat adalah anak ini (yakni KH.M. Munawir), walaupun ia masih kecil, tetapi ahli qira’ah.”
|
Makam Mbah Munawir Krapyak, Jogja |
5.) Sewaktu awal di tanah suci, beliau mengirimkan surat kepada ayahnya, menyatakan niat untuk menghapalkan al-Quran. Namun ayah beliau belum memperkenankannya, sehingga berniat mengirimkan surat balasan. Namun, belum sempat mengirimkan surat balasan, sang ayah sudah mendapat surat kedua dari putranya yang menyatakan bahwa ia sudah terlanjur hafal. Dihafalkannya dalam waktu 70 hari (keterangan lain menyatakan 40 hari).
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!